Articles by alphabetic order
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
 Ā Ī Ñ Ś Ū Ö Ō
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0


Saddharma Pundarika Sutra: BAB VI RAMALAN TENTANG YANG AKAN TERJADI

From Tibetan Buddhist Encyclopedia
Jump to navigation Jump to search

Pada saat itu Sang Buddha setelah mengucapkan syair ini, kemudian menyapa seluruh peserta pesamuan agung itu sambil bersabda demikian : “PengikutKu, Sang Maha Kasyapa ini, didalam dunia yang mendatang nanti, akan melayani 300 ribu koti para Buddha yang agung, mengabdi, memuja, memuliakan dan memuji mereka serta secara panjang lebar memaklumkan Hukum Kesunyataan yang agung dan tak terbatas dari para Buddha.

Dalam penitisannya yang terakhir, Ia akan menjadi seorang Buddha yang bernama Rasmiprabhasa, Maha Mulia, Maha Bijaksana, Yang Telah Mencapai Penerangan Agung, Yang Telah Mencapai Kebebasan Yang Sempurna, Maha Tahu Tentang Dunia, Pemimpin Yang Tiada Bandingnya, Maha Pengatur, Guru dari para dewa dan manusia, Sang Buddha Yang Maha Agung, yang kawasannya disebut Kebajikan Yang Gemerlap dan kalpanya disebut Maha Indah.

Masa hidupnya Sang Buddha itu akan berjumlah 12 kalpa kecil, Hukumnya yang benar akan bergema di dunia selama 20 kalpa kecil, dan Hukum yang palsu akan tinggal pula selama 20 kalpa kecil. Kawasannya akan menjadi indah, tiada kotoran, duri-duri dan noda-noda yang kotor; tanahnya akan rata dan lurus, tanpa ada tempat-tempat yang tidak rata, dan tidak ada pula tempat-tempat yang berlobang-lobang maupun bergunduk-gunduk, tanahnya dari lapiz lazuli berderetkan pohon-pohonan intan, tali-tali emas membatasi jalanan-jalanan, ditaburi dengan bunga-bunga indah dan kesucian menggetar dimana-mana.

Didalam kawasan itu para Bodhisatva hidup langgeng selama beribu-ribu koti yang tak terbatas, dengan para Sravaka yang tak terhitung. Perbuatan-perbuatan Mara tidak akan terjadi disana dan meskipun terdapat para Mara dan orang-orangnya Mara, namun mereka semua akan melindungi Hukum Sang Buddha.”

Pada saat itu Sang Buddha yang ingin memaklumkan ajaran ini kembali, kemudian bersabdalah Beliau dengan syair :

Ketahuilah O’ para bhiksu
Bahwa dengan mata BuddhaKu
Kulihat Sang Kasyapa ini
Dalam dunia yang mendatang
Sesudah berkalpa-kalpa lamanya
Akan menjadi seorang Buddha

Disitu dalam dunia yang mendatang
Dia akan mengabdi dan melayani
300 ribu para Buddha yang agung

Demi kebijaksanaanNya Sang Buddha
Dia akan melaksanakan dharmanya
Seorang Brahma dengan hati tulus
Mengabdi kepada yang maha tinggi
Dan yang maha mulia dari umat manusia
Melaksanakan kebijaksanaan tertinggi
Dalam penitisan yang terakhir
Dan kemudian akan menjadi Buddha

Negerinya akan menjadi suci
Tanahnya berlapiskan lazuli
Pepohonan permata berjajar
Di sepanjang jalan negeri itu
Pita-pita emas membatasi jalanan
Menyenangkan hati yang melihatnya

Bebauan harum semerbak wangi
Bunga-bunga yang jarang ada
Bertumbuh dimana-mana
Dengan tiap jenisnya nampak aneh
Menambah keindahan dan semarak alam

Tanah akan menjadi rata
Tiada satu gundukan dan lubang
Para Bodhisatva yang begitu banyak
Yang jumlahnya tidak dapat dinilai
Dengan kehalusan perasaan mereka
Akan mencapai kekuatan agung
Yang tidak dapat dibayangkan

Para Bodhisatva dengan sujud
Memelihara Sutra-sutra Kendaraan Besar
Yang telah diberikan oleh Sang Buddha
Para Sravaka yang tak terhitung banyaknya
Dari penitisannya yang paling akhir
Yang sungguh tidak ada noda dan celanya
Putra-putra dari Sang Raja Hukum
Akan berjumlah yang tiada terbatas banyaknya
Bahkan mata dari para dewa
Tiada dapat mengetahui bilangannya

Masa hidupnya para Buddha itu
Akan menjadi 12 kalpa kecil
HukumNya yang benar akan bergema
Berkumandang di dalam alam semesta
Selama 20 kalpa kecil lamanya
Demikian pula hukum yang palsu
Akan bertahan 20 kalpa kecil pula
Demikianlah kisahNya Sang Buddha
Yang bercahaya terang kemilauan

Kemudian Sang Maha Maudgalyayana, Subhuti, Maha Katyayana dan yang lain-lainnya, dengan hati gemetar semuanya mengatupkan tangan mereka dan memandang wajah Sang Buddha serta tidak sekejap pun mereka memandang kebawah dan dengan serentak berkata dalam syair :

O’Pahlawan Besar Yang Maha Agung
Raja Hukum Kesunyataan dari Sakya
Sayangi dan kasihanilah kami semua
Berikanlah kami wejangan O’ Sang Buddha

Seandainya Engkau mengetahui
Apa yang tersirat didalam hati kami
Maka Kau akan memberitahukan pada kami
Tentang kejadian-kejadian yang akan datang

Wejangan Yang Maha Agung
Akan merupakan embun yang indah
Yang akan merubah panas menjadi dingin
Seperti halnya orang dari daerah paceklik
Yang sekonyong-konyong mendapatkan undangan
Untuk menghadiri suatu jamuan besar
Namun dalam hatinya masih ada keragu-raguan
Rasa takut menyebabkan tidak berani makan
Tetapi setelah diperintah oleh Baginda Raja
Barulah ia dengan berani menyantap makanan itu

Seperti itulah halnya kami
Sementara kami sedang menimbang
Kekeliruan dari Hinayana
Kami belum mengatahui bagaimana caranya
Untuk mendapatkan Kebijaksanaan Agung
Dari Sang Buddha yang Maha Bijaksana

Meskipun kami mendengar ajaran Sang Buddha
Yang menyatakan kami akan menjadi Buddha
Namun hati kami masih juga takut dan cemas
Seperti mereka yang tidak berani makan

Tetapi jika kami menerima sabda Sang Buddha
Barulah kami merasa bahagia dan tenang
Pahlawan Besar Yang Maha Agung
Engkau benar-benar mempunyai tekad selalu
Untuk menenteramkan dunia dan semesta ini
Berkenanlah Yang Agung memberikan wejangan
Seperti menawari orang lapar untuk berpesta

Kemudian Sang Buddha yang mengetahui pikiran-pikiran didalam hati para pengikut-pengikut lama itu, kemudian menyapa seluruh para bhiksu : “Sang Subhuti ini, dalam dunia yang mendatang akan melayani 300 ribu koti nayuta dari para Buddha, mengabdi, memuja, memuliakan dan memuji mereka, menjalankan kehidupan brahma dan menyempurnakan jalan kebodhisatvaan. Dalam penitisannya yang terakhir, ia akan menjadi seorang Buddha yang bergelar Sang Tathagata Sasiketu, Yang Maha Mulia, Bijaksana, Yang Telah Mencapai Penerangan Agung, Yang Telah Mencapai Kebebasan Sempurna, Maha Tahu Tentang Dunia, Pemimpin Yang Tiada Tara, Maha Pengatur, Guru dari para dewa dan manusia, Sang Buddha Yang Maha Agung, yang kalpanya disebut Memiliki Permata, dan kawasannya disebut Penghasil Permata.

Negerinya akan rata dan lurus dengan tanah dari kristal, terhiasi dengan pepohonan permata, tanpa ada gundukan dan lubang-lubang, batu-batu kerikil, duri-duri dan noda-noda yang kotor, bumi terselimuti bunga-bunga berharga dan kesucian memerintah dimana-mana. Orang-orang di negeri itu akan tinggal pada teras-teras yang bertahta manikam dan diistana yang megah. Para pengikut Sravaka akan menjadi tak terhingga dan tak terbilang yang semuanya ini tidak akan dapat diutarakan dalam angka maupun perumpamaan dan kelompok Bodhisatva akan menjadi beribu-ribu koti nayuta yang tak terhitung.

Masa hidup dari Buddha itu akan menjadi 12 kalpa kecil, hukumnya yang benar akan tinggal dalam dunia selama 20 kalpa kecil dan hukum yang palsu akan tinggal juga selama 20 kalpa kecil. Buddha itu akan tinggal di Kasuargan dan mengkhotbahkan Hukum kepada para mahluk hidup serta menyelamatkan Bodhisatva-bodhisatva dan para Sravaka yang tak terhitung.”

Pada saat itu Sang Buddha yang ingin mengutarakan ajaran ini kembali, maka bersabdalah Beliau dalam syair :

Wahai perhimpunan par bhiksu semua
Ada suatu yang hendak kusampaikan
Kepada kalian dan dengarkan dengan tekun
Renungkanlah apa yang akan kukatakan

PengikutKu yang lama Sang Subhuti
Ia akan menjadi seorang Buddha
Yang bergelar Sasiketu
Ia akan mengabdi kepada para Buddha
Yang ribuan koti jumlahnya
Ia akan mengikuti jejak para Buddha
Yang menjadi sempurna di Jalan Agung

Dalam penitisannya yang terakhir
Dia akan mendapatkan 32 tanda-tanda
Tegak dan indah ibarat gunung permata
Kawasan para Buddha akan menjadi indah
Dalam kemegahan dan keagungannya
Menyenangkan hati orang melihatnya

Sang Buddha ditengah-tengahNya
Akan menyelamatkan banyak mahluk
Dengan Hukum Kebuddhaan dari Beliau
Banyak orang akan menjadi Bodhisatva
Yang mempunyai kemampuan yang besar
Yang memutar roda dharma tak pernah surut

Kawasannya selalu terhias para Bodhisatva
Kelompok Sravaka yang jumlahnya tak terhitung
Yang semuanya telah menyelami hakekat Trikaya
Memuja penyempurnaan dari Sadparamna
Selalu berjalan diatas Hasta Arya Marga
Selalu penuh dengan perasaan hikmat dan sadhu

Ketika Sang Buddha membabarkan Hukum Kesunyataan
Dirinya berubah menjelma menjadi suatu yang gaib
Yang tidak dapat dipikirkan dengan daya piker
Dari para dewa dan manusia
Yang tersebar luas bagaikan pasir di sungai Gangga

Semuanya dengan tangan terkatub
Mendengarkan sabda Sang Buddha dengan tekun
Yang akan hidup selama 12 kalpa kecil
HukumNya yang benar akan bergema di dunia
Selama 20 kalpa kecil lamanya
Dan hukum yang palsu akan bertahan pula
Selama 20 kalpa kecil lamanya

Pada saat itu Sang Buddha menyapa lagi seluruh persidangan para bhiksu dengan bersabda : “Sekarang Aku umumkan kepada kalian semua bahwa Sang Maha Katyayana ini, di dunia yang mendatang nanti, akan memuliakan dan mengabdi 8 ribu koti para Buddha dengan bermacam-macam persembahan, pemujaan dan penghormatan kepada mereka. Sesudah para Buddha itu moksah maka mereka itu, akan mendirikan stupa-stupa setinggi seribu yojana dengan panjang dan lebar yang sama yaitu 500 yojana. Stupa-stupa itu tersusun dari tujuh benda-benda berharga, emas, perak, lapiz lazuli, batu-batu bulan, batu-batu mulia, mutiara dan cornelian, serta ia akan menyajikan stupa-stupa itu dengan karangan-karangan bunga, wangi-wangian, bubuk cendana, dupa, tirai sutra, bendera dan panji-panji. Sesudah ini, dia dengan cara yang serupa pula akan mengabdi pada 2 ribu kotis para Buddha; dan sesudah melayani para Buddha itu maka ia akan menyempurnakan Jalan Bodhisatva dan menjadi seorang Buddha dengan gelar Jambunada Prabhasa Tathagata, Yang Maha Mulia, Bijaksana, Yang Telah Mencapai Penerangan Agung, Yang Telah Mencapai Kebebasan Yang Sempurna, Maha Tahu Tentang Dunia, Pemimpin Yang Tiada Bandingan, Maha Pengatur, Guru dari para dewa dan manusia, Sang Buddha Yang Maha Agung. Negerinya akan datar dan lurus, dengan kristal untuk lantainya, terhias dengan pepohonan permata bersama dengan pita-pita emas untuk membatasi jalanan-jalanan, tanahnya diselimuti dengan bunga-bunga indah, dan kesucianpun meresap dimana-mana sehingga orang-orang yang melihat menjadi senang.

Keempat keadaan jahat tidak akan ada disana yaitu neraka, jiwa-jiwa yang lapar, binatang dan para asura, tetapi dewa-dewa dan manusia akan menjadi banyak dan ribuan koti para Sravaka dan Bodhisatva yang tak terbatas akan menghias kawasannya. Masa hidupnya Buddha itu ialah 12 kalpa kecil, hukum-hukumnya yang benar akan tinggal di dunia selama 20 kalpa kecil dan hukum yang palsu akan tinggal juga selama 20 kalpa kecil.”

Pada waktu itu Sang Buddha yang ingin memaklumkan ajaran ini kembali maka bersabdalah Beliau dalam syair :

Kalian semua kelompok para bhiksu !
Dengarkanlah Aku dengan penuh perhatian !
Kata-kata yang Aku ucapkan
Adalah benar dan sempurna

Sang Katyayana ini
Akan, dengan bermacam-macam
Persembahan yang baik sekali,
Menghormat para Buddha

Sesudah para Buddha itu musnah
Ia akan mendirikan stupa-stupa dari 7 benda berharga
Dan juga, dengan berbungaan dan wewangian
Menghormati peninggalan-peninggalan mereka

Dalam penitisannya yang terakhir
Ia akan memperoleh kebijaksanaan Sang Buddha
Dan mencapai Penerangan Agung

Tanahnya yang menjadi suci
Dan ia akan menyelamatkan
Beribu-ribu koti mahluk yang tak terbilang
Akan dipuja oleh semuanya
Di setiap penjuru

Keharuman Buddhanya
Tiada seorangpun dapat melampaui
Dan gelar Buddhanya adalah
Jambunada Prabhasa

Para Bodhisatva dan para Sravaka
Bebas dari ikatan perwujudan
Tiada terbilang dan tiada dapat terhitung
Akan menghiasi kawasannya.”

Kemudian Sang Buddha menyapa lagi persidangan agung itu sambil berkata : “Sekarang Aku permaklumkan kepada kalian bahwa Sang Maha Maudgalyayana ini, dengan bermacam-macam persembahan akan mengabdi 8 ribu para Buddha, memuja dan memuliakan mereka. Sesudah para Buddha itu mencapai Nirvana, maka mereka masing-masing akan mendirikan stupa-stupa setinggi seribu yojana, dengan panjang dan lebar yang sama yaitu 500 yojana. Stupa-stupa itu tersusun dari 7 benda berharga, emas, perak, lapiz lazuli, batu-batu bulan, batu-batu mulia, mutiara dan cornelian dan ia akan menyajikan mereka karangan-karangan bunga, wewangian, bedak cendana, asap dupa, tirai sutera, bendera dan panji-panji.

Sesudah ini, dia dengan cara yang serupa akan mengabdi 200 kotis para Buddha; dan kemudia ia akan menjadi seorang Buddha yang bergelar Sang Tathagata Tamalapattra Candanaghanda, Yang Maha Mulia, Bijaksana, Yang Telah Mencapai Penerangan Agung, Yang Telah Mencapai Kebebasan Yang Sempurna, Maha Tahu Tentang Dunia, Pemimpin Yang Tiada Bandinganya, Maha Pengatur, Guru dari para dewa dan manusia, Sang Buddha, Yang Maha Agung. Kalpanya akan disebut Penuh Kegembiraan, dan kawasannya akan dinamakan Kegembiraan Batin. Tanahnya akan datar dan lurus dengan kristal sebagai lantainya, terhiasi pepohonan permata serta tertaburi bunga-bunga indah dan kesucian pun memerintah dimana-mana sehingga orang-orang yang melihat menjadi gembira. Disana terdapat para dewa dan manusia serta para Bodhisatva dan Sravaka yang jumlahnya sangat tak terhitung. Masa hidup dari Buddha itu ialah selama 24 kalpa kecil dan hukumnya yang benar akan tinggal di dunia selama 40 kalpa kecil serta hukum yang palsu pun akan tinggal selama 40 kalpa kecil.

Kemudian Sang Buddha yang ingin memaklumkan ajaran ini kembali, maka bersabdalah Beliau dengan syair :

PengikutKu ini
Sang Maha Maudgalyayana
Sesudah membuang tubuh ini
Akan melihat 8 ribu
200 ribuan koti
Dari para Buddha yang maha agung
Dan, demi jalan keBuddhaan,
Akan mengabdi dan memuja mereka

Diantara para Buddha
Selalu menjalankan hidup Brahma
Selama berkalpa-kalpa yang tak terhitung
Dia akan memelihara Hukum Sang Buddha

Sesudah para Buddha ini moksha
Dia akan mendirikan stupa-stupa dari 7 benda berharga
Memperlihatkan menara emasnya di kejauhan
Dan dengan bebungaan, wewangian serta irama dendang
Menghormat pada stupa-stupa dari para Buddha

Sesudah mencapai sedikit demi sedikit
Jalan KeBodhisatvaan
Didalam kawasan Kegembiraan Batin
Dia akan menjadi seorang Buddha
Bergelar Sang Tamalapattra
Berkeharuman cendana

Masa hidup Buddha itu
Akan menjadi 24 kalpa
Tiada henti-hentinya kepada para dewa dan manusia
Dia akan mengkhotbahkan Jalan KeBuddhaan
Para Sravakanya akan menjadi tak terhitung
Seperti pasir-pasir sungai Gangga

Sesudah mencapai 3 Kesunyataan
6 Kemampuan yang tak terbayangkan
Dan daya gaib yang dalam
Para Bodhisatva akan menjadi tak terbilang lagi
Teguh kemauannya dan bersemangat
Dalam kebijaksanaan Sang Buddha
Yang tidak pernah melakukan perbuatan tercela

Sesudah Buddha ini moksha
Hukumnya yang benar akan tinggal
Selama 40 kalpa kecil
Dan selama itu pula hukum yang palsu juga tinggal

Kalian semua, para pengikutKu,
Yang memiliki kekuatan yang sempurna
Sebanyak lima ratus
Semuanya akan menerima penetapannya
Untuk menjadi Buddha

Didunia yang mendatang
Dari perkembanganKu dan kalian semua
Dalam dunia-dunia yang silam
Sekarang akan Aku tegaskan
Kalian dengarkanlah dengan baik !

Read Further

Source

fodian.net